Saya lupa kenapa saya bisa terbangun begitu subuh pagi itu. Mungkin karena tadi malamnya emang udah niat pengen lihat sunrise.. Sekitar pukul setengah 6 kami baru mulai tracking menuju Pantai Lagoon Pari. Perjalanannya memang cukup panjang—melewati jembatan dan jalan terjal berbatu—tapi jadi ngga berasa karena becandaan sambil makan biskuit roma irama. Apalagi buat Austin yang nemu kecengan baru muahahahaha
Kami memang agak terlambat mengejar sunrise nya, tapi tidaklah mengapa.. karena ternyata langitnya tertutup awan waktu itu. Mungkin langitnya udah kasian ngeliat kami yang udah pada gosong-gosong mandi sinar matahari kemarin. Pemandangan di Lagoon Pari cukup berbeda dengan pantai lainnya, karena di tepinya banyak karang-karang yang sudah hampir rata. Lubang-lubang yang dibentuk karang ini akan diisi air laut yang pasang, dan kemudian muncullah kehidupan baru di dalam lubang-lubang karang itu. Praise the God 😀
Setelah puas menimati Lagoon Pari, kami melanjutkan susur pantai lain di daerah Sawarna ini. Asyik banget bisa jalan santai di pasir putih yang lembut.. Kalau di Jakarta kayak gini, saya mau deh nyeker ke kantor hehehe. Sesekali kami juga berjalan di bawah deretan pohon kelapa menuju pantai berikutnya.. Karang Taraje. Pantai yang ini punya semacam tebing kecil yang oke buat obyek foto. Untungnya saya masih cukup waras untuk ngga manjat ke atasnya 😀
Tidak hanya itu, di sepanjang pantai ini, juga ada deretan batu-batu besar.. mirip seperti foto-foto di Belitung, hanya saja warnya lebih gelap. Ada juga dinding pemecah karang. Indah sekali menyaksikan deburan ombak yang pecah pada dinding karang itu.
Tidak jauh dari situ, akhirnya kami sampai di destinasi pantai terakhir, Pantai Tanjung Layar. Disebut demikian dikarenakan adanya batu karang berbentuk seperti layar di pantai ini. Untuk menuju ke sini, saya dan Austin ingin mencoba tidak lewat pantai, tapi lewat deretan batu karang yang terlihat bersambung satu sama lain. Sayagnya, ternyata kami harus melewati sambungan yang cukup dalam.. sehingga jadinya mau balik lagi deh ke jalur semula. Pengennya ngga basah malah jadi basah-basahan hahaha.Yah, tapi justru hal-hal yang out of the plan seperti ini yang susah buat dilupain, kan? 😀
Daan berakhirlah liburan singkat di Sawarna ini. Siapa yang menyangka di balik perjalanan penuh kelokan dan hantaman kepala, ternyata bisa menemukan pantai sepi nan indah, gua kelam nan artistik, dan pastinya pemandangan yang membuat mata enggan berkedip? Semuanya ada di Sawarna! Just go there and you can get them all 😉
PS : Thanks to Mas Andri yang udah mengarrange trip dengan baik dan juga teman-teman trip yang baik-baik-baik tentunya! Yang mau ke Sawarna atau pengen arrange trip ke Sawarna, bisa tuh nanya-nanya Mas Andri 😀
wah, udah ke Sawarna duluan ternyata 😀
iyaa bofan, kmarin bareng austin juga ke situ.. bagus deh! persis kyk di video yg ituu. buat bikin film jg oke spotnya 😀