Selasa, 15 Mei 2018
Karena hari ini mau lintas kota lagi, jadi kami bangun cukup pagi untuk siap2 dan beli sarapan. Sarapan rakyat misqueen seperti biasa adalah sandwich dan onigiri plus susu dan yoghurt beli di mini market sambil jalan ke stasiun. Sekitar pukul 11.00 kami sampai di Kyoto dan makan siang dulu di stasiun Kyoto. Stasiun Kyoto sendiri udah kyk mall ya.. ada area sendiri khusus ramen dari berbagai macam daerah di Jepang yang akhirnya menjadi pilihan kami untuk makan siang. Di sini emang penggunaan tenaga kerja manusia itu diminimalisir banget ya.. jadi kita mesti self service untuk memesan dan membayar makanan pilihan kita pakai mesin.
Sekitar jam 2 siang, kami janjian dengan pemilik rumah AirBnB untuk bertemu di seberang stasiun. Jam 2 sharp, mereka udah datang dan kami diantarkan ke rumahnya.. ngga seperti unit2 sebelumnya yang kuncinya hanya ditaruh di locker saja. Pemiliknya rupanya adalah sepasang suami istri paruh baya yang ngga punya anak.. jadi mereka excited sekali “berusaha” ngobrol dan main dengan Rea. Rea sampai dikasih mainan mobil-mobilan kayu buat kenang-kenangan. Jadi terharuu hihi. Rumah yang kami tempati kali ini untungnya cukup homy, mirip dengan unit di Tokyo. Rea bisa lari2an dari 1 ruangan ke ruangan lainnya tanpa nyangkut aja sih parameternya.
Sore dan malam di hari ke-5 kami habiskan dengan mengunjungi Kyoto Tower dengan berjalan kaki serta mencari makan di sekitar situ juga. Lumayan lah bisa santai dikit setelah hari sebelumnya selalu sampai tengah malem.
Rabu, 16 Mei 2018
Hari berikutnya, kami menggunakan one day pass bus yang mengantarkan kami ke beberapa tujuan menarik di Kyoto. Seharian itu kami mengunjungi Arashiyama, Tenryu-Ji, Kinkaku-Ji, Kiyomizudera, dan Yasaka Pagoda. Cape sih jalannya.. tapi ya lumayan sangat terbantu dengan bawa stroller yang bisa dibawa jalan dan masuk bus tanpa perlu dibuka tutup. Bus pun tidak terlalu penuh, sehingga banyak tempat untuk stroller Rea. That’s why salah satu alasan saya memilih low season ke sana.. karena saya paling males berjejalan dengan keramaian di tempat wisata. Maunya liburan kok malah sempit2an ya kan?
Kamis, 17 Mei 2018
Keesokan harinya, kami menggunakan JR Pass kembali untuk ke Nara.. emang mak-mak ngga mau rugi yhaaa. Di Nara, kami mengunjungi kuil Todaiji dan taman-taman yang ada di sekitarnya. Di Kuil Todaiji ada Big Buddha yang gedhe banget.. suasananya juga berasa tetap berasa sakral walopun banyak yg berkunjung ke sana. Bahkan anak2 TK ada yg sedang field trip ke situ juga. Rea paling excited ketemu rusanya sih. Bahkan sampai sekarang (setahun kemudian) dia masih ingat ditanduk rusa di Nara sambil ketawa-ketiwi. Untung rusa di Nara cuma agresif makannya aja, tapi nanduknya selow ya.. kalau Rea ditanduk sama rusa di Balikpapan mungkin beda cerita ye.
Sekitar pukul 3 sore kami akhirnya meninggalkan Nara menuju Fushimi Inari. Fushimi Inari identik sama torii alias red gate di sepanjang jalur pejalan kaki yang panjaaaang banget. Di sini banyak yang mengenakan kimono untuk berfoto.. bagus deh. Kayaknya emang paling cocok pakai kimono di daerah Kyoto deh, soalnya banyak latar belakang yang cocok sama kimono. Buat berfoto di torii tanpa kerumunan orang pun juga butuh skill, hoki, dan kemauan. Untung suamiku sayang sabar wakakakak
Kami tiba kembali di Tokyo di pukul 7 malam.. karena udah laper banget akhirnya lgsg makan di mall stasiun.. yaitu di Katsukura. Ini salah satu kesukaan saya selama di Jepang.. sampai makan di sini 2 kali saking enaknya. Mungkin keliatannya biasa aja ya, tapi berhubung katsu nya dari daging bab* dipadukan dengan saus wijen plus wine nya, rasanya cocok banget di lidah saya. Kyknya ada yang sejenis di Indonesia, tapi belum pernah nyobain.. semoga selezat itu yhaaa.
Jumat, 18 Mei 2018
Di hari terakhir, kami pagi2 menuju Nishiki Market terlebih dahulu. Nishiki emang surganya jajanan.. saya ngunyah mulu sambil dorong stroller Rea. mulai dari stroberi, es krim, dan cemilan lokal lainnya yang entah apa namanya. Kami sekalian membeli stroberi Jepang yang manis dan besar ituu (yang akhirnya saya habiskan di perjalanan). I love Kyoto deh pokoknyaa!
Comments