Sewaktu akan memutuskan venue yang akan digunakan, saya baru sadar kalau kami bahkan belum menetapkan tanggal pernikahan. Memang agak random sih sebenarnya rencana pernikahan ini ya. Dari Jury menginginkan di tanggal 29 Maret 2015, akan tetapi karena masih dalam masa ziarah kubur (cung beng) di keluarga Mama, jadi Mama menyarankan untuk mencari waktu lain. Saya prefer di bulan Agustus, lebih tepatnya 8 Agustus 2015.. keren soalnya double infinity kaan hehe. Tapi ternyata pas hubungin ke venue yang diinginkan, tanggal tersebut sudah full booked. Menurut Mama, kalau ngga di 8 Agustus itu, kita mesti mundur lagi sekitar sebulanan karena hitungan penanggalan Cina nya yang ngga oke. Repotnya, karena kita sudah terkunci ke 1 venue itu, jadi mesti menyesuaikan juga dengan availability mereka. Akhirnya kita pindah ke 20 Juni 2015. Setelah deal sama vendor, baru tersadar kalau tanggal itu udah mulai puasa. Cetarrrr. Bingung lagi udah. Di tengah kebingungan, akhirnya Jury coba nanyain lagi ke venue nya, dan ternyata ada client yang belum konfirm di tanggal 1 Agustus 2015! Setelah konfirmasi ke Mama, August 1st just sounds fine. Untungnya masih bisa revisi tanggal sama si venue, dan kita pun booked di tanggal 1 Agustus 2015.
Emang yaa yang namanya jodoh itu. Nyari jauh ke sana kemari, ternyata dapetnya yang deket-deket juga. Sama kayak tanggal ini. Udah nyari-nyari sampai ke Maret dan September, eh ternyata dapetnya ngga jauh-jauh dari yang dipengenin: Agustus juga. Kalau dipikir-pikir, si Jury emang pengennya bisa nikah kurang dari setahun setelah lamaran. Kita lamaran pas tanggal 2 Agustus 2014 dan rencananya bakal nikah di 1 Agustus 2015. Pas lah setahun. Semua indah pada waktuNya, ngga ada yang terlalu cepat atau terlalu lambat kan? 😀
Comments