Hari ini, 21 April 2015, diperingati sebagai hari Kartini. Siapa yang tak kenal Kartini? Samar-samar saya masih ingat jaman baheula ketika mewarnai gambari ibu Kartini, atau ketika pagi-pagi dibangunkan untuk didandani dengan baju adat ala ibu Kartini.
Di zaman sekarang, Kartini identik dengan emansipasi. Emansipasi identik dengan hak-hak kaum wanita. Saat ini, kaum wanita sudah dapat merasakan pendidikan dan pekerjaan yang dulunya tidak mungkin tak terbayangkan. Tidak dapat dipungkiri kalau masih terdapat beberapa diskriminasi terhadap wanita. Namun, mungkin beliau sudah dapat tersenyum dan merasa agak sedikit lega melihat hasil perjuangannya saat ini, ketika kita sebagai wanita mampu mencapai hal-hal tinggi yang dulunya hanya dapat dicapai oleh kaum lelaki.
Dan biarpun saya tiada beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun patah di tengah jalan, saya akan mati dengan rasa berbahagia, karena jalannya sudah terbuka dan saya ada turut membantu mengadakan jalan yang menuju ke tempat perempuan Bumiputra merdeka dan berdiri sendiri.
Wanita modern saat ini tidak hanya dituntut untuk dapat mencapai hal-hal besar seperti para lelaki. Wanita saat ini dituntut untuk dapat melakukan segala sesuatunya: berpendidikan tinggi, memiliki karir yang sukses, dan tentunya tetap piawai mengurus rumah tangga. Tuntutannya, bukan cuma dapur, sumur, dan kasur lagi. Mungkin sekarang harus ditambah lagi dengan makmur. Ya, makmur dan memakmurkan keluarga dari hasil pekerjaan tangannya sendiri.
Tulisan singkat ini saya tutup dengan penggalan Amsal 31 yang menurut saya cocok sekali dengan gambaran wanita modern masa kini. Mari terus berjuang menjadi Kartini sejati yang senantiasa berkontribusi untuk keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara!
Cheers,
selitando
*on my way to be a true lady*
Comments