*Perjalanan ini dilakukan tahun lalu, tapi belum sempat terdokumentasikan. Maklum, penulis sibuk dengan kegalauan dan dileme ala anak abege. Penulisan dilakukan sekarang karena penulis sedang pusing memikirkan topik KKW*
Pernah merasa ngga sih kalo hal-hal yang direncanakan lama dan matang malah biasanya ngga jadi? Itu sering saya alami, kerana itu kebanyakan perjalanan pun saya lakukan secara impulsive. Go show! Termasuk perjalanan kali ini. Angin membawa saya ke tanah Di Hyang, alias Dieng. Sudah lama berencana ke tempat ini, tapi selalu batal. Akhirnya, di suatu sore yang galau, lebih tepatnya di Kamis sore yang mumet, saya putuskan besoknya akan ke Dieng. Jumat sore itu saya belum packing, dan jam 5 sore saya masih ada di Cakung karena ada training user. Untungnya teman saya mau ditebengi sampai Kelapa Gading, dan hap hap hap jam 6 kurang seperempat saya sudah di kosan. Packing dalam 15 menit, jam 6 saya sudah di angkot ke Terminal Rawamangun. Bus ke Wonosobo berangkat pada pukul 18.15, saya sampai jam setengah 7! Alhamdulilah ngga ditinggal ~
Perjalanan ke WOnosobo memakan waktu sekitar 10-12 jam. Saya gunakan waktu tersebut untuk istirahat. Kami sampai di Terminal Wonosobo pada pukul 7 pagi. Tiket pulang untuk besok sore langsung kami beli saat itu juga biar besok ngga hectic2 amat. Dari situ, kami naik bus kecil ke alun-alun Wonosobo, kemudian dari situ ganti bus ke Dieng. Dari Wonosobo ke Dieng butuh waktu sekitar 2 jam.
Jika bepergian ke Dieng tidak di saat peak season, jangan khawatir mengenai tempat tinggal. Di Dieng ada banyak sekali hotel dan homestay, silahkan memilih sesuai kantong. Saya langsung ke sebuah penginapan, menaruh tas dan siap-siap tancap gas. Kami menggunakan ojek sebagai transportasi dari satu tempat ke tempat yang lain, dengan biaya 50rb per ojeknya.
Dieng terbagi menjadi 2 kawasan besar, yaitu Dieng Zona 1 dan Dieng Zona 2. Obyek wisata Dieng Zona 1 meliputi Telaga Warna, Telaga Pengilon, Telaga Cebong, Kawah Sikidang, Dieng Plateau, kawasan Candi Arjuna, dan Museum Kailasa. Sedangkan Dieng Zona 2 meliputi Kawah Candradimuka, SUmur Jalatunda, Telaga Siwiwi, Tuk Bimo Lukar, dan beberapa site lain. Obyek wisata di Zona 2 jaraknya cukup jauh dari penginapan kami dan masih banyak yang berada dalam proses pengembangan. Karena itu, kami putuskan untuk jalan-jalan di Zona 1 saja.
Pemandangan di Dieng sungguh memanjakan mata. Ada hijau-hijau di mana-mana. Udaranya yang sejuk juga membuat kami betah berjalan ke sana kemari. Apalagi kentang gorengnya. Nyamm!
Setelah lelah berjalan-jalan seharian, akhirnya kami pulang untuk makan malam dan beristirahat. Suasana penginapan yang homy (ada perapian segala!) membuat kami bisa bercengkrama leluasa di ruang tamu bersama dengan penghuni lainnya . Setelah pusa ngobrol, kamipun beristirahat supaya bisa bangun subuh untuk mendaki Sikunir.
Jam setengah 4 subuh, kami mulai bangun dan siap2. Mandi? Skip, saking dinginnya brrrrrr. Jam 4 subu ojek yang kemarin menjemput. Busettt, subuh-subuh naik motor itu bener2 dingin pake bangett. Sesampainya di tempat pendakian, kami pun mulai mendaki Sikunir. Kira2 waktu yang dibutuhkan 1-2 jam. Perjalanan kedinginan ini terbayar dengan pemandangan yang ada di atas. Golden Sunrise Dieng! Such breathtaking! Setelah puas menikmati sunrise, kami mengambil jalur pulang yang berbeda dengan jalur naik tadi untuk melihat Telaga Cebongan. Siluetnya sangat indah berpadu dengan birunya langit.
Akhirnya, kamipun berkemas dan membeli beberapa oleh2, seperti keripik jamur, keripik kentang, dan tentunya papaya ala dieng alias carica. Sesampainya di Wonosobo, kami kelaparan tingkat tinggi sehabis nongkrong di alun-alun dan kami putuskan untuk mencari mie ongklok. Setelah tanya orang-orang, ternyata salah satu tempat pertama yang menyajikan si ongklok ini adalah Mie Longkrak. Langsunglah tancap gas ke sana. Daan ternyata memang tidak sia-sia, karena mie nya enak banget nget nget nget.. Saya sampai tambah semangkuk lagi saking enaknya nyahahaha.
Dengan tandasnya mie longklok kami, berakhir juga perjalanan saya di Dieng. Sungguh menyenangkan sekali! Berikut total kerusakan selama di Dieng di luar biaya makan dan oleh-oleh, sebagai referensi jika mau berkunjung ke sana (per 2013).
Transportasi Jakarta-Wonosobo PP Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â 180000
Angkot dan Bus Wonosobo-Dieng PPÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â 35000
Penginapan                                                                       100000
Ojeg 2 hari + tip                                 150000
-seli-
still in love with the golden sunrise and the blue sky of Dieng!
Comments