LIVE IT!

tidbits of my life

Road to Semeru (Part 1)

Semeru.

Saya memang pernah belajar di sekolah dasar dulu kalau gunung yang satu ini adalah puncak tertinggi di Pulau Jawa. Well, tinggi.. saya membayangkannya cukup tinggi. Dan memang tinggi ternyata untuk dijejaki oleh seorang pendaki newbie seperti saya.

Tenda.. checked.

Kompor parafin.. checked.

Nesting.. checked.

Kamera.. checked.

Jaket + celana gunung + sepatu gunung + kaos tangan kaki + baju berlapis-lapis.. checked.

Beras + bahan makanan.. checked.

Sleeping bag.. checked.

Vitamin + obat + P3K.. checked.

Snack pencegah kantuk.. checked.

Semua perlengkapan tersebut plus benda-benda pribadi, entah bagaimana caranya saya jejalkan masuk ke dalam carrier berukuran 40L. Untungnya ada si Jupry, jadi beberapa barang bisa dibagi-bagi penempatannya. Untuk ke sana, saya naik pesawat (promo tentunya!) ke Surabaya terlebih dahulu di hari Kamis malam. Karena tiketnya dipesan hampir setahun sebelumnya, jadi saya ngga nyadar kalo itu bulan puasa. Untung juga yang dipesan itu A*r A**a yang udah ada bagasi defaultnya.. kalo ngga bisa nambah berapa tuh buat bagasi doang. Tengah malam, dari bandara, saya ke terminal Bungurasih untuk mengambil bus tujuan Malang. Busnya baru jalan pukul 4 subuh saudara-saudara, jadi saya harus uwel-uwelan dulu di terminal yang.. entah kenapa banyak orang seenaknya ngambil 3 bangku sekaligus buat tidur *sigh*.

Pukul 4 teng, bus berangkat. 3 jam kemudian sampai di terminal Arjosari, Malang. Dari sini, perjalanan harus dilanjutkan lagi ke pasar Tumpang dengan naik angkot AT alias Arjosari-Tumpang. Sekitar 45 menit kemudian, saya melongo dulu sebelum si mas supir menyuruh turun. Oh, ini toh yang namanya Tumpang..

Di sini, saya sudah membuat janji terlebih dahulu dengan Pak Urip, salah satu pemilik jeep agar menjemput saya pukup 9 pagi. Yah, tapi dianya kerajinan.. jam set8 udah siaa aja di situ. Padahal, kami masih menunggu seorang teman lagi yang masih di jalan. Sembari menunggu, kamipun sarapan dulu sekalian membeli air minum.. masing-masing membawa +- 5L air untuk 3 hari perjalanan.

Akhirnyaaa.. pukul 9 lebih sedikit, Hendy pun datang! Hore hore horeee. Kami bertigapun naik jeep selama kurang lebih 1.5 jam ke desa Ranu Pani, yaitu desa terakhir sebelum pendakian ke Semeru. Pemandangan di sepanjang jalan bagus dan menegangkan tentunya, karena medannya agak2 serem, macam tanjakan 45 derajat -____-

Berkunjung ke Semeru di bulan puasa salah satu hal yang baik ternyata. Memang, sulit mencari teman.. tapi jadinya ke sana ngga begitu rame. Apalagi sejak demam 5cm.. pas hari-hari libur atau long weekend, bisa ratusan orang yang main ke sini. Hih! Jalan aja ngantri dah kyknya -___-

Tapi jangan salah. Bulan puasa gitu ternyata banyak pengunjung juga.. bule-bule kebanyakan. Tapi pas hari itu, ngga ada bule yang naik. Sempat khawatir kalo ternyata cuma kami bertiga yang akan naik.. makanya diputuskanlah untuk menyewa porter sekaligus guide. Secara, dari bertiga ini belom ada yang pernah naik gunung serius krik krik kriiik..

Setelah makan siang, ngobrol (plus berantem dulu), dan ngurus perijinan ke Mas SInambela (yang agak geje saking sepinya), Jumat pukul 13.30 kamipun mulai mendaki. Tujuan hari itu adalah mengejar sampai ke Ranu Kumbolo sebelum petang menjelang. Jarak dari Ranu Pani ke Ranu Kumbolo sekitar 10,5 km.

Ada 4 pos yang kami lewati. Medan berganti dari jalan raya, jalan pemukiman, paving block, bebatuan datar, jalan licin, hingga jalan berbatu yang mendaki cukup terjal. Walaupun nafas ngos-ngosan, tapi udara yang bersih dan segar jadi penghibur hati. Ditambah lagi dengan pemandangan hutan yang bikin mata jadi ademm. Cuaca saat itu agak berawan, jadi matahari tidak bersinar terlalu terik. Setelah lewat setengah jalan, hujan rintik-rintik pun mulai turun. Badan saya pun mulai kepayahan juga membawa carrier 9 kg. Akhirnya bergantian tas saya dibawakan sama pria-pria perkasa.. gini nih enaknya kalo bepergian sama cow2 yang kelewat gentleman hehehe.

istirahat di pos ke-4

istirahat di pos ke-4

Kurang lebih pukul 16.30, kami sampai di Ranu Kumbolo. Wiiii.. beneran keren tempat yang satu inii. Aneh aja gitu.. di ketinggian hampir 3000 mdpl, ada danau yang dikelilingi bukit-bukit dan bunga lavender. Rasanya kayak ada di alam lain, apalagi ngga banyak orang di sini. Cuma ada 3 tenda lain yang berada dalam perjalanan turun dari Semeru. Menikmati senja di Ranu Kumbolo sambil menikmati makan sealakadarnya dan bercengkerama dengan pendaki-pendaki lain jadi menu kami sore hari itu.

DSC_6902 DSC_6894 DSC_6862 DSC_6907 DSC_6906 DSC_6857

Menjelang malam, terasa makin dingin. Karena kaki udah lumayan capek, kamipun beristirahat lebih cepat untuk menyimpan tenaga. Di dalam sleeping bag, ditemani suara jangkrik, dalam suasana gelap gulita, kamipun tidur sambil membayangkan apa yang akan terjadi keesokan hari..

DSC_6954 DSC_6949 DSC_6942 DSC_6939

<to be continued>

DSC_6965

selitando

~ anak pantai yang mencoba ke gunung ~

2 comments on “Road to Semeru (Part 1)

  1. Novan Alfa
    October 15, 2013

    Yang bener Angkutan TA Mbak..
    Kalo AT : Arjosari – Tidar

    Salam Satu Jiwa

    AREMA INDONESIA

    • Seli
      October 16, 2013

      makasih lho mas koreksinya 😀
      ntar aku edit di postnya.. thanks yaa udah berkunjung 😉

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Information

This entry was posted on August 24, 2013 by in journey and tagged , , , , , .
%d bloggers like this: