Jln. G. Krakatau 269. Bertahun-tahun saya menuliskannya sebagai alamat rumah saya. Rumah. Tempat saya dibesarkan dan mengenal dunia selama 15 tahun. Eventhough, I have no idea about how Krakatau look like. Until a few days ago.
Impulsif. Benar-benar impulsif liburan kali ini. Tadinya sudah berencana untuk menghabiskan long weekend di Jakarta sahaja, tapi apa mau dikata, pikiran berubah di detik-detik terakhir. Umpan ajakan trip ke Krakatau pun cepat saya sambar sebelum kehabisan 😀
Baru kali ini saya merasakan hiruk pikuk Jakarta di awal long weekend. Bayangkan, butuh waktu sejam dari kosan saya ke terminal Pulogadung! Untungnya, bus yang ditumpangi langsung berangkat, walaupun dengan kecepatan semut saking macetnya. Saat itu pukul 20.30, dan meeting point berada di Pulo Merak pukul 23.00. Panik! Benar saja, pukul 01.00 dini hari baru sampai di meeting point. Dan ternyata oh ternyata, masih ada rombongan dari Pulogadung yang juga belum sampai.
Sekitar pukul 02.30, kami berangkat naik feri ke Bakauheni. Saya cukup excited karena memang belum pernah naik feri sebelumnya. Hihii. Upgrade ke kelas VIP butuh 8k saja, jadi ya sudah deh ke VIP aja. Sebaiknya naik ke feri mesti cepet-an.. manfaatkan latian desak-desakan di halte busway biar dapat tempat duduk di kapal. Kalo ngga, bisa-bisa nasib ngemper, lho..
Sampai di Bakauheni pukul 05.30, kami berkumpul dan langsung menuju ke sebuah rumah untuk sarapan dengan angkot yang udah dicarter. Sempet santai-santai duluu di sini sambil nungguin rombongan yang lain. Asik deh, travelling kali ini pesertanya cukup beragam, dari berbagai etnis (ada yang dari Amrik dan Italia) dan range umur (ada anak kelas 5 SD sampe yang umurnya udah 50an). Dari rumah tempat sarapan, kami berangkat ke Dermaga Canti. Dari dermaga ini, kami pun naik perahu nelayan ke spot pertama, yaitu Pulau Sebuku. Di Sebuku kecil, dilakukan icip-icip snorkeling dulu bagi yang belum pernah snorkeling. Di Sebuku besar, baru deh beneran snorkeling nya!
Sesudah puas ekploring di Sebuku, kamipun menuju ke pulau Sebesi untuk makan siang dan naruh barang pastinya. Pulau ini punya pantai yang lumayan juga.. pasir putih jadi ciri khasnya. Sementara yang lain beristirahat, saya sempat berjalan-jalan menyusuri pantainya sembari mengambil beberapa gambar. Saya juga bertemu dengan anak-anak yang sedang bermain di situ. Mereka heboh sekali mengajak saya ikut bermain air bersama mereka! Akhirnya saya tergoda juga.. hehehe. They are cute.. dengan mata berbinar berebutan memegang tangan saya. Mendadak ngartis dah :p
Puas bermain air, kami pun melanjutkan perjalanan untuk snorkeling ke spot Cianas dan Sawo. Terumbu karang di sini sayangnya sudah ada yng rusak, ditambah dengan warna airnya yang sangat biru alhasil menjadikan saya lebih fokus ngejar-ngejar ikan daripada menikmati terumbu karang.. hehe. Setelah dari Cianas dan Sawo, kamipun ke sebuah pulau kecil tak berpenghuni yang baguus. Selain pasir putih, dedaunan yang berguguran juga menambah warna warni pulau ini. Yes, yes.. it is Umang-Umang. Di sini emang bagus banget buat menikmati pasir putih sembari mengambil foto-foto unyuu ^^
Udah basah-basahan, kami pun naik ke atas kapal untuk mengeringkan diri.. sembari menikmati pemandangan sunset dari atas kapal. It was beautiful.. walaupun mataharinya ngga keliatan pas di horisonnya. Matahari terbenam itu emang terjadi setiap hari, tapi bagaimana dan dengan siapa kita menikmatinyalah yang membuat perbedaan. Dan buat saya, sunset hari itu lebih hangat dari biasanya 😉
Waktu berjalan lebih lambat rasanya di Pulau Sebesi. Maklum, listrik di sini mirip-mirip seperti di Karimun Jawa kemarin. Menikmati pantai di malam hari ditemani sinar bulan ternyata juga menyenangkaaan! Tapi ngga boleh keasikan, karena besok dini hari kami harus bangun pukul 02.30 untuk berangkat ke Krakatau.
Benar saja, pukul 02.30 kami dibangunkan untuk bersiap-siap. Karena angin cukup keras bertiup, disarankan untuk minum ant*mo biar ngga dapet jackpot. Sayapun tidur di sepanjang perjalanan dari Sebesi ke Krakatau. Pukul 05.00 kami sampai di sana.. setelah briefing dan pipis sebentar, perjalan pun dimulai. Medan yang harus dilalui adalahpasir hitam, yang cukup mudah membuat kaki kita terbenam cukup dalam. Paling ideal menggunakan sepatu untuk menempuh perjalanan ini. Setelah 40 menit treking, kamipun sampai di atas! Wuaaah.. pemandangannya top markotop! Dan sayapun teringat rumah saya.. alamat rumah saya lebih tepatnya. It feels a lot like home 😀
Pas banget sesudah puas nyantai-nyantai dan foto-foto, mulai terasa kehadiran hujan gerimis. Kamipun turun diiringi hujan gerimis. Dan ternyata hujan tak kunjung berhenti hingga kami selesai sarapan di bawah. Jadilah kami numpang tidur siang, eh maksudnya tidur pagi, di rumah ranger hutan Krakatau 😀
Setelah hujan mulai berhenti, kamipun siap melanjutkan perjalanan ke Lagoon Cabe, spot snorkelling terakhir kami. Daan, spot yang satu ini keren banget! Jauh dibanding spot-spot kemarinnya.. airnya cukup dangkal tapi terumbunya kereen. Plus ikan-ikannya banyak. Puas deh pokoknya snorkeling di sini!
Pulang dari Lagoon Cabe, kami kembali ke Sebesi: bersih-bersih, makan siang, packing, dan check out. Dari Sebesi kami kembali ke Canti, kemudian singgah sebentar untuk membeli oleh-oleh. Dari sana, kami diantarkan kembali ke Bakauheni untuk berlayar kembali menuju Merak. Total pengeluaan per orang untuk trip ini, antara lain sebagai berikut.
Taxi Kelapa Gading – Pulogadung PP 50k
Bus Pulogadung – Pulo Merak PP 50k
Trip Krakatau 385k (inc. angkot, kapal, 6x makan, bbq, homestay)
Sewa alat snorkeling 70k (2 hari)
Daan, demikianlah perjalanan saya ke Krakatau, sekaligus perjalana pertama menyentuh pulau Sumatra! Trip Anak Krakatau ini menurut saya cukup oke karena memadukan gunung dan pantai, jadi ngga bosen sama gunung doang atau pantai doang. It was nice.. thanks to Rafauli Trip yang udah mengarrange dan teman-teman seperjalanan lain yang asik-asik. Sampai jumpa di trip berikutnya!
Comments